Iran dan Suriah sebagai kelompok yang mendukung Hizbullah saat memerangi Israel empat tahun lalu, tidak ambil bagian dalam pertempuran itu.
Dalam serangan ini tidak ada tanda-tanda persiapan Israel yang ekstensif untuk operasi besar-besaran. Indikasi dari terjadinya kontak senjata itu diperkirakan tidak akan memicu pertempuran yang lebih luas.
Sumber-sumber keamanan dan saksi mengatakan tidak ada tanda-tanda pertempuran akan terus berlangsung setelah terjadinya saling serang namun ketegangan tetap tinggi.
Pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Lebanon selatan mengatakan belum bisa memastikan keadaan yang mengarah ke pertumpahan darah lebih besar.
Tentara Libanon dan Israel saling memberikan pernyataan yang berbeda dari peristiwa kontak senjata itu. Tentara Libanon mengatakan, patroli Israel telah menyeberangi garis perbatasan teknis meskipun pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah itu telah menyerukan untuk berhenti.
"Sebuah peringatan dari tentara Libanon dibalas Israel dengan menggunakan roket dan granat. Bentrokan terjadi di mana kekuatan musuh menggunakan senapan mesin dan tembakan tank yang menargetkan pos militer dan rumah-rumah sipil," kata pihak Libanon.
Mayor Jenderal Gadi Eisenkot, Kepala Angkatan Darat Israel Wilayah Komando Utara, mengklaim regu penembak jitu Lebanon menembaki petugas perbatasan di dalam wilayah Israel. Sebuah tank Israel mendapat serangan dari granat dan roket yang menewaskan pasukan Israel penjaga perbatasan.
"Israel telah merespons dan akan membalas secara agresif di masa depan untuk setiap upaya yang mengganggu ketenangan di sepanjang perbatasan utara atau yang merugikan penduduk di bagian utara. Tentara kami akan melindungi mereka," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
REUTERS l BASUKI RAHMAT