Juru bicara militer Amerika membenarkan hal tersebut. Menurutnya, ledakan itu terjadi pada pukul 19.15 waktu setempat yang disebabkan oleh tangki propana. Pemadam kebakaran sedikit kesulitan saat berusaha memadamkan api yang melumat dua buah bangunan di tengah kota Bagdad, wilayah Al-Rashid, sebuah jalan tua di Bagdad. Hal itu disebabkan karena terhalanginya jalan masuk ke area itu oleh sebuah tank militer Amerika.
Terdapat sebuah ledakan yang membuat bangunan itu terguncang seolah-olah akan ambruk, ucap Karima Hamza, pegawai pemerintahan yang tinggal bersebelahan dengan bangunan yang terbakar. Di tengah api yang masih berkobar, Letnan Polisi Hussein Hassan mengatakan, akibat peristiwa itu, satu orang meningal dunia dan delapan orang terluka.
Pada pukul 20.30, ledakan ketiga terdengar di pusat kota Bagdad yang diikuti oleh suara tembakan. Tapi, tidak ada keterangan yang jelas mengenai peristiwa itu.
Sementara itu, sebuah konvoi tentara Amerika terkena serangan bom di sebelah barat distrik Al-Muthana. Hal itu dikatakan Mohanad al-Salman, seorang polisi Irak. Sebuah kendaran tempur milik tentara Amerika rusak berat akibat ledakan itu, ujar Salman. Namun, tidak diperoleh keterangan resmi apakah ada yang terluka dalam peristiwa itu.
Pada kesempatan terpisah, menurut laporan militer Amerika, dua ledakan lainnya itu terjadi pada pukul 18.25 dan 19.45 waktu setempat. Namun, mereka juga tidak mengetahui persis penyebab atau lokasi tempat ledakan itu terjadi.
Saat ini, suasana kota Bagdad sendiri masih diselimuti kegelisahan akibat sebuah bom bunuh diri yang terjadi Senin lalu di kantor Palang Merah Internasional dan empat kantor polisi. Akibat peristiwa itu, sedikitnya 43 orang meninggal dunia, dan mencederai lebih dari 200 orang.
AFP/Yandhrie A. dan Putri A.- Tempo News Room