"Beberapa hari setelah musim hujan berakhir suhu udara mendadak berubah panas," ujar seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang seperti diutip kantor berita Kyodo. "Padahal tubuh belum benar-benar menyeusaikan diri dengan perubahan cuaca." Tak heran bilamana sejak 21 Juli ada sekitar 745 orang yang dilaporkan dilarikan ke rumah sakit.
Gara-gara perubahan cuaca yang ekstrem itu seorang warga berumur 91 tahun, Narima Ward, pun tewas di rumahnya. Adapun sebanyak 127 lainnya dalam keadaan kritis. Gelombang panas juga melanda sejumlah negara di Eropa. Banyak yang menyebut gejala ekstrem ini merupakan dampak dari pemanasan global.
KYODO | ANDREE PRIYANTO