Kantor pengawas banjir menyebutkan, sebanyak 928 orang tewas sejak musim hujan Mei sedangkan 477 lainnya hilang.
Hujan deras menimpa kawasan di tenggara, barat daya, dan timur laut negara hingga Kamis ini. Kantor berita Xinhua melaporkan, sekitar 30 ribu penduduk di kota Kouqian terjebak di rumah masing-masing setelah hujan deras mengguyur Provinsi Jilin, Rabu.
Air mulai merendam kota setelah bendungan Xingshan, Wende, dan Songhua tak sanggup menampung debit air dari luapan sejumlah sungai. Tim penyelamat bergerak cepat dengan mengirimkan perahu karet untuk menyelamatkan masyarakat ke tempat yang lebih tinggi.
Wartawan Al Jazeera Melissa Chan melaporkan dari Beijing, nampaknya banjir sudah tak membahayakan lagi bagi warga Kouqian. "Masyarakat menyelamatkan diri ke lantai dua dan tiga rumah masing-masing," katanya.
Chan mengatakan, lebih dari seribu orang setiap tahun tewas di Cina akibat banjir namun situasi saat ini sangat mencemaskan sebab hujan turun tak seperti biasanya.
"Yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah kondisi dam dan bendungan. Tahun ini intensitas hujan naik 15 persen dari biasanya."
Selain itu, jelasnya, daya tampung dam dan bendungan melebihi kapasitas. Banjir melanda hampir seluruh kawasan Cina. Xinhua mencatat, jumlah rumah yang kolap mencapai 875 ribu sedangkan 10 ribu penduduk terpaksa dievakuasi ke tempat aman.
Three Gorges Dam, proyek listrik tenaga air terbesar di dunia, menampung hampir 90 persen dari kapasitas.
AL JAZEERA | CHOIRUL