Parlemen setempat, Rabu (28/7), melarang adu banteng dengan alasan bentuk kekejaman terhadap hewan. Kalangan aktivis hak hewan menuntut seluruh wilayah di Spanyol mencontoh Catalonia.
Sebanyak 68 anggota Parlemen Catalonia menyatakan setuju pelarangan adu banteng sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye antikekejaman terhadap hewan. Sebanyak 55 suara tetap membolehkan. Sedangkan sembilan suara lainnya abstain. Keputusan ini dinilai sebagai sebuah kemenangan yang "bersejarah" dan menandai awal dari akhir "pesta nasional" di Spanyol.
"Hari ini adalah berakhirnya lima abad kekejaman karena orang-orang Catalonia menginginkannya. Mereka mengakui bahwa apa pun tradisi, adu banteng itu kejam dan tidak punya tempat lagi di abad ke-21," kata juru bicara kelompok anti-adu banteng, Deborah Parris. "Yang berarti itu cukup!"
Peraturan pelarangan adu banteng yang pertama kalinya ini dianggap sebagai momentum yang sangat penting untuk ditiru oleh parlemen-parlemen lainnya secara demokratis. "Di daerah-daerah yang masih membolehkan adu banteng secara kejam," kata sebuah pernyataan dari kelompok tersebut.
Kelompok ini mendesak 180 ribu warga Catalonia agar menandatangani pelarangan adu banteng yang disampaikan kepada parlemen di Barcelona. Larangan adu banteng di wilayah pesisir timur laut Barcelona itu akan diberlakukan mulai 1 Januari 2012.
Pertunjukan adu banteng yang melibatkan manusia ini biasanya dipentaskan pada hari Minggu di bulan-bulan musim panas. Selama ini aksi tersebut menjadi tontonan favorit bagi ribuan wisatawan asing di Spanyol.
AP l BASUKI RAHMAT