Seperti disampaikan polisi, Rabu (28/7), mereka berhasil menangkap Mark Dizon, 28 tahun, Selasa kemarin di kota Fernando sebelah utara Manila setelah ayahnya, yang khawatir anaknya dibunuh dengan senjata, mengatur pertemuan polisi dengan pemuda itu.
Dizon merupakan seorang teknisi komputer dan telah membantai sembilan orang. Tiga di antaranya adalah warga asing yang berasal dari Amerika, Inggirs dan Kanada. Tiga dari korban dibunuh dalam bulan ini.
Polisi berhasil melacak keberadaan Dizon setelah seorang saksi mata mengidentifikasinya melalui akun facebooknya. Polisi kemudian mengembangkan penyelidikan dan menemukan salah satu saudara perempuan korban ternyata bekas pecarnya.
“Dia punya akun facebook dan dua saksi mata positif mengidentifikasi dia,” kata kepala polisi kota Angeles, Superitenden Senior Danilo Bautista.
Menurut polisi, Dizon sama sekali tak membicarakan pembunuhan di akun facebooknya. Dizon juga langsung menutup akun facebooknya setelah mengetahui polisi mencium keberadaannya. Tapi terlambat, dua saksi mata positif mengidentifikasi dia melalui foto profilnya yang kemudian menjadi modal bagi polisi untuk menangkapnya.
STRAITS TIMES | SUNARIAH