Bom disembunyikan di dekat tong sampah di halte bus Ratchadumri Road di jantung pusat distrik komersial kota Bangkok, kawasan yang pernah dikuasai oleh kelompok "Kaus Merah" antipemerintah selama beberapa pekan hingga dibubarkan militer, 19 Mei.
Belum ada petunjuk siapa pelaku yang menanam bom atau apakah ada kaitannya dengan pemilihan di Bankok yang menghasilkan kekalahan calon pemimpin antipemerintah yang ditahan sejak Mei dengan tuduhan terorisme.
"Siapapun yang melakukannya, ini akan membangkitkan situasi," kata juru bicara pemerintah Panitan Wattanayagorn.
Ledakan bom menewaskan pria berusia 51 tahun, kata direktur rumah sakit kepolisian Jongjet Aoajenpong. Tujuh pria cedera dan tiga perempuan luka-luka, termasuk seorang sopir bus.
Ledakan bom mematikan ini merupakan serangan pertama di Bangkok sejak tentara dan demonstran Kaus Merah bentrok pada April dan Mei. Dalam bentrokan kekerasan politik terburuk di Thailand, sediktinya 89 orang tewas dan 1400 lainnya cedera.
Sejak militer membubarkan kerusuhan Mei lalu, Thailand mengalami kemajuan stabilitas. Hampir seluruh pemimpin demonstran ditahan dan didakwa melakukan terorisme. Pasar keuangan dan ekonomi kembali sebagaimana biasanya.
Dalam kondisi darurat, pemerintah menginjinkan menangkap siapun tanpa dakwaan, sensor pers, pelarangan rapat umum, dan pembekuan rekening bank.
REUTERS | CHOIRUL