TEMPO Interaktif, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Naoto Kan telah biasa menghadapi serangan politik. Tapi serangan terbaru ini bukan dari partai oposisi, melainkan datang dari istrinya sendiri.
Dalam buku yang dirilis minggu ini berjudul, "What on Earth will Change in Japan after You Become Prime Minister," ibu negara Nobuko Kan menulis blak-blakan tentang kekurangan suaminya.
Buku ini mengatakan perdana menteri itu tidak dapat memasak makanan sederhana dan tidak memiliki selera mode.
Tapi tulisan tentang kemampuan suaminya untuk memerintah yang cukup kontroversial.
Dia menulis bahwa suaminya - seorang politikus akar rumput - adalah pembicara tanpa persiapan yang baik dan cocok untuk bekerja dalam peran politik pendukung. Tapi sebagai perdana menteri negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, dia mempertanyakan, "Apakah oke jika orang ini sebagai perdana menteri? Karena aku mengenalnya dengan baik."
Nobuko Kan mengatakan bahwa suaminya memiliki kesulitan membaca naskah yang disiapkan.
Dari pidato kebijakannya sebagai perdana menteri, ia menulis bahwa dia tidak bisa memberikan nilai lulus untuk penyampaiannya.
Perkawinan antara dua Kan itu telah berjalan empat dekade, dan secara luas dianggap masyarakat sebagai pasangan dengan pikiran yang sama. Perdana menteri berbicara secara terbuka tentang istrinya yang berlidah tajam dan bagaimana dia menjadi kritikus terberatnya.
Dalam bukunya, ia mencatat bahwa sebagian besar percakapan mereka tentang politik. Mereka tidak setuju dan memperdebatkan isu-isu dari hukuman mati hingga reformasi pajak.
Buku ini terjual cepat di sebuah toko buku di pusat kota Tokyo.
Yuko Soma, editor perusahaan penerbitan Gentosha Inc, mengatakan pihaknya menerbitkan 15 ribu buku untuk edisi pertama yang mulai dijual Kamis.
Penjualan begitu cepat sehingga perusahaan ini menerbitkan edisi kedua 30 ribu buku, kata Soma Jumat pagi.
Pada hari Jumat sore, Soma mengatakan pada CNN bahwa penerbit telah memperbanyak cetakan edisi kedua 60 ribu.
Soma mengatakan ide awal untuk buku itu berasal dari Yusuke Nakagawa, seorang penulis dan teman dari pasangan itu.
Nakagawa membantu Kan muncul dengan gagasan "semua cerita pedas," kata Soma.
Pemilih Jepang mungkin tidak bereaksi buruk terhadap tindakan tidak konvensional ibu negara ini. Istri perdana menteri lalu, Miyuki Hatoyama, disenangi masyarakat untuk keeksentrikannya. Hatoyama menulis bahwa jiwanya menunggang sebuah UFO berbentuk segitiga dan pergi ke Venus yang sangat indah dan hijau.
Pada talk show Jepang, Hatoyama juga mengklaim aktor Tom Cruise adalah orang Jepang di kehidupan sebelumnya dan Cruise akan mengetahui dirinya kalau mereka bertemu. Pada talk show yang sama, Hatoyama mengatakan bahwa dia dan suaminya mendapatkan energi dengan "makan matahari."
Pemilih Jepang menerima eksentrisitas dengan tenang, tidak setuju terhadap kebijakan perdana menteri Yukio Hatoyama, tapi bukan sifat eksentrik istrinya.
Perdana Menteri Naoto Kan tampaknya mengabaikan tulisan dari istrinya.
Berbicara kepada wartawan, perdana menteri bercanda, "Aku takut untuk membacanya."
CNN | EZ