TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang pramugari terancam sepuluh tahun penjara setelah mengakui mencuri dari penumpang kelas bisnis saat mereka tidur dalam penerbangan jarak jauh.
Karyawaan Air France berusia 47 tahun itu tertangkap menyusul berbagai keluhan tentang kehilangan uang tunai, kartu kredit dan perhiasan.
"Semua kehilangan terjadi pada rute yang ia layani," kata seorang sumber yang dekat dengan penyidik. Penyidik itu memeriksa 142 penerbangan yang dilakukan wanita itu.
Pramugari itu menyadari bahwa banyak penumpang akan tertidur setelah makan besar dan minum alkohol. "Itu adalah saat dia mulai mengobrak-abrik milik mereka."
Terdakwa, yang karena alasan hukum hanya disebut Lucie R, akhirnya ditangkap ketika ia turun dari penerbangan dari Tokyo ke Paris pukul 04.30 Jumat lalu.
Polisi telah mendapatkan laporan sejumlah kejahatan dalam rute penerbangan perempuan itu.
Ketika dihadapkan dengan bukti yang ada, pramugari itu mengaku telah melakukan 26 pencurian yang berbeda, di mana dia mengambil mulai dari jam tangan antik hingga buku cek.
Sebagian besar kejahatan itu terjadi pada penerbangan jarak jauh dari Perancis ke Timur Jauh.
Di satu penerbangan ke Jepang, lima penumpang mengeluh kehilangan sampai £ 3,700 (Rp 50 juta) tunai.
Penyidik mendakwanya atas 26 pelanggaran sementara banyak pencurian lainnya diyakini telah terjadi. Penyidik mengatakan bahwa rekan-rekan pramugari itu curiga pada gaya hidup mewah Lucie R.
Meskipun secara resmi berpenghasilan kurang dari £ 40,000 (Rp 548 juta) per tahun, ia selalu berganti mobil sport dan membeli apartemen mewah dekat dengan bandara tempat dia bekerja.
Penyidik juga menyita sebuah kotak deposit bank di Rouen, Perancis barat, di mana Lucie R telah menyembunyikan properti yang dicuri, termasuk perhiasan Cartier.
Wanita itu saat ini ditahan di Paris dan diperkirakan akan hadiri di pengadilan akhir pekan ini.
DAILYMAIL | EZ
