TEMPO Interaktif, Singapura -Pemerintah tengah mengajukan rencana untuk meningkatkan drainase di kanal-kanal utama dan saluran di wilayah-wilayah rawan banjir.
Juga bakal menekankan suatu peninjauan yang mendesak atas Kanal Stamford yang membludak dan menyebabkan banjir pada 16 Juni dan 17 Juli lalu di Orchard Road.
Dengan keadaan negeri kota itu dihantam tiga banjir dalam waktu hanya satu bulan, soal itu mendominasi sidang Parlemen selama satu jam, kemarin.Sebanyak 10 angota parlemen (MPs) ingin tahu penyebab banjir dan apa langkah pemerintah untuk mencegah hal itu berulang.
"Dalam waktu satu bulan, terdapat tiga kali banjir di Orchard Road dan bagian-bagian lainnya di Singapura. Sudahkah Anda pikirkan bahwa hal ini bisa dicegah dan mengapa Anda berfikir demikian," tanya Lee Bee Wah, seorang legislator untuk Ang Mo Kio GRC>
"Jika area-area tersebut teridentifikasi hal yang sama sebagaimana sudah teridentifikasi beberapa tahun sebelumnya...lalu mengapa drainase yang ada di sana di area-area rawan banjir tidak dibenahi sejak awal," ujar Penny Low, anggota parlemen Pasir Ris-Punggol GRC.
Dalam nota jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan parlemen, Menteri Urusan Lingkungan dan Sumber Daya Air, Dr. Yaacob Ibrahim hari ini menjelaskan sudah ada rencana untuk implementasi pembenahan drainasi di sejumlah kanal utama dan saluran air.
Dr Yaacob menyebut tender untuk pembenahan saluran Geylang River ditutup Juni lalu. Tender-tender untuk pembangunan dan perbaikan Bukit Timah First Diversion Canal dan memperlebar Rochor Canal 1 bakal dilangsungkan tiga bulan lagi.
Adapun tender-tender untuk meningkatkan saluran-saluran utama di sepanjang Thomson Road dan MacPherson Road akan digelar pada akhir tahun ini.
Channelnewsasia | dwi arjanto