Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Omar bin Ladin mengatakan dirinya berharap negara-negara Arab Teluk campur tangan atas nama saudaranya yang melarikan diri ke Iran selama penyerbuan Amerika Serikat di Afganistan 2001, dan sejak itu dia di sana berada dalam tahanan rumah.
"Kami telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Qatar. Mereka sangat membantu dan banyak bekerja. Mereka telah banyak memberikan bantuan kepada negara-negara di dunia, dan kami berharap mereka dapat membantu kami," katanya.
Baca Juga:
Beberapa anak Usama bin Ladin dari istri pertama Najwa terbang ke Iran pada 2001, termasuk Othman berusia sekitar 27 tahun, Fatima sekitar 22 tahun, dan Hamza putra bin Ladin dari istri ketiga serta istri ketiganya Khairiyah.
Sudara perempuannya Iman umur sekitar 17 tahun, dibebaskan tiga bulan lalu setelah dia masuk ke kedutaan Arab Saudi di Teheran dan sekararang berada di Syria, jelasnya. Sementara lima lainnya belum bisa meninggalkan Iran tanpa Izin, tambah bin Ladin.
"Mereka tak bersalah, tak satupun di antara mereka," ujarnya.
Baca Juga:
Bin Ladin, kini tinggal di Qatar, percaya keluarganya memiliki kesempatan yang lebih baik jika mereka merencanakan pergi ke sebuah negara selain Arab Saudi.
"Iran mempunyai masalah dengan Arab Saudi. Mereka tidak ingin (keluaraganya) kembali ke rumah. Untuk itu, kenapa saya meminta bantuan Qatar dan Syria," ungkapnya. "Mereka ingin ke sini, atau ke Syria, atau negara lain di dunia yang bersedia menerimanya."
REUTERS | CHOIRUL