Amiri terbang dari Washington, Amerika, setelah keluar dari tempat persembunyiannya di Kedutaan Besar Pakistan. Kepada stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV, sebelum terbang ia mengaku disekap CIA saat beribadah haji tahun lalu. Ia juga mengklaim disiksa selama ditawan.
“Saya berada di bawah tekanan mental dan siksaan fisik,” kata Amiri kepada kantor berita Associated Press. Namun ia menolak menjelaskan lebih lanjut dan berjanji akan membeberkan ceritanya nanti. Ia tiba di Bandar Udara Internasional Imam Khomeini disambut keluarga dan putra bungsunya.
Amiri mengaku terpaksa mengatakan mencari suaka lantaran dipaksa. Untuk pengakuan melalui televisi itu ia disuap uang dalam jumlah besar. Amiri merupakan ahli nuklir yang berkeja di Badan Tenaga Atom Iran.
Wall Street Journal/Faisal Assegaf