“Aquino perlu membuktikan janjinya dengan segera mengambil tindakan menyetop pembunuhan, menahan para pembunuh, dan dalang-dalangnya,” kata Elaine Pearson, pelaksana direktur HRW untuk wilayah Asia. Ia menambahkan banyak para penguasa di sejumlah provinsi memakai milisi bersenjata dan polisi sebagai kekuatan mereka.
Sejak Aquino diresmikan sebagai pemenang pemilihan presiden bulan lalu, HRW mencatat sudah empat wartawan, dua pegiat sayap kiri, dan satu saksi pemilu tahun lalu yang dibunuh. Pasukan keamanan dan milisi bersenjata yang disewa para politisi dituding sebagai pelaku dalam sebagian besar kasus pembunuhan yang terjadi.
Selama kampanye pemilihan presiden, Aquino berjanji menegakan hukum dan menciptakan perdamaian di Filipina Selatan. Selama beberapa dekade ratusan pembunuhan dan penghilangan paksa tidak pernah diusut. Hanya enam kasus yang sampai ke pengadilan dengan 11 narapidana yang seluruhnya bukan anggota militer.
Canadian Press/Faisal Assegaf