Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al-Shabaab Mengaku Bertanggung Jawab Bom di Uganda, 74 Orang Tewas  

image-gnews
Kelompok Ladies in White, istri dan ibu dari para 52 tapol penentang Fidel Castro, berunjuk rasa di  Kuba  (12/7). AP/Javier Galeano
Kelompok Ladies in White, istri dan ibu dari para 52 tapol penentang Fidel Castro, berunjuk rasa di Kuba (12/7). AP/Javier Galeano
Iklan
TEMPO Interaktif, Kampala - Kelompok Islam Somalia, Senin, mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di Uganda menewaskan 74 penggemar bola saat menyaksikan final Piala Dunia di televisi.

Ledakan bom terjadi hampir bersamaan di dua tempat di ibu kota Kampala menghancurkan sebuah restauran dan klub rugby.

Sebelumnya, para militan al-Shabaab di Somalia mengancam akan menyerang Uganda karena mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di negeri anarkis dukungan Barat.

Di Mogadishu, kelompok Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan terus mengancam jika pasukan penjaga perdamaian Uganda tetap berada di Somalia. "Al-Shabaab berada di balik dua ledakan di Uganda," kata Sheikh Ali Mohamud Rage, juru bicara al-Shabaab kepada wartawan. "Kami ucapkan terima kasih kepada para Mujahidin yang melakukan serangan."

Polisi mengatakan, mereka menduga al-Shabaab kelompok yang mengaku memiliki hubungan dengan al-Qaidah dan berperang melawan pemerintah Somalia berada di balik serangan.

"Pada satu kejadian, penyelidik mengidentifikasi kepala yang terlepas dari warga Somalia, diduga sebagai pelaku bom bunuh diri," kata juru bicara angkatan darat Felix Kulayigye.

"Kami menduga pelakunya adalah al-Shabaab karena sebelumnya mereka berjanji akan melakukannya," katanya.

Seorang komandan al-Shabaab di Mogadishu bangga atas serangan tersebut. "Uganda adalah negara kafir besar yang mendukung pemerintah Uganda," kata Sheikh Yusuf Isse, seorang komandan al-Shabaab di ibu kota Somalia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami tahu Uganda adalah musuh slam dan kami sangat senang dengan apa yang teradi di Kampala. Itu berita besar yang pernah saya dengar," katanya.

Burundi yang juga mengirimkan pasukan penjaga perdamaian tak luput dari ancaman, kata juru bicara militer di ibu kota Bujumbura. Al-Shabaab, Senin, mengancam Burundi jika tentaranya tetap di Somalia.

"Hingga saat ini korban tewas mencapai 74 orang," kata juru bicara pemerintah Fred Opolot. Di antara korban tewas sedikirnya 28 warga Uganda, seorang perempuan Irlandia, 11 orang warga Ethiopia dan Eritera, sementara 33 lainnya belum diketahui identitasnya.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan salah seorang warganya tewas dan lima lainnya cedera.


REUTERS | CHOIRUL


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Sejumlah tentara Uganda berjaga-jaga didekat pesawat kargo Tristar Air Airbus A300-200F yang  mendarat darurat di Somalia, 13 Oktober 2015. Pesawat kargo Mesir tersebut membawa persediaan makanan untuk tentara perdamaian AMISOM. REUTERS/Feisal Omar
Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.


Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Puas Fransiskus mleihat patung para martir Katolik Uganda yang dibantai saat mengunjungi kuil martir Anglican Namugongo di Kampala, Uganda, 28 November 2015.  REUTERS/James Akena
Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.


Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Tentara Uganda berjaga-jaga didekat pesawat kargo Tristar Air Airbus A300-200F yang membawa persediaan makanan untuk pasukan perdamaian AMISOM di 13 Oktober 2015. Pesawat kargo Mesir terpaksa mendarat darurat setelah salah satu mesinnya rusak tapi keenam kru pesawat selamat. REUTERS/Feisal Omar
Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.


Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Steven Tikubuwana (27) dan Zaituni Nakanda (70) pasangan kekasih asal Uganda. www.nairobigossips.com
Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.


Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Steven Tikubuwana (27) dan Zaituni Nakanda (70) pasangan kekasih asal Uganda. www.nairobigossips.com
Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.


Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Soal masa depan yang demokratis, dalam sebuah pidato di Majelis Umum PBB, New York, September 1998:
Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.


Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Ilustrasi gay / homoseksual. REUTERS/Gleb Garanich
Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.


Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

REUTERS/Paul Hackett
Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.


AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

Joseph Kony
AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.


Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Tentara keamanan Kenya saat melakukan patroli di Somalia. REUTERS/Noor Khamis
Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.