Korban ledakan bom di dua tempat terpisah mencapai 64 orang. Mereka tewas saat asyik menyaksikan final Piala Dunia Afrika Selatan di restauran Ethiopia dan klub rugby yang mempertemukan tim Belanda melawan Spanyol.
Kuat dugaan aktivis al-Shabaab, organisasi gerakan Islam berafiliasi kepada al-Qaidah, sebagai pelaku bom bunuh diri setelah petugas menemukan kepala pelaku terpisah dari tubuhnya berwarga negara Somalia berada di tempat kejadian.
Baca Juga:
Militan al-Shabaab di Somalia mengancam menyerang Uganda atas pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke negara anarkis dukungan Barat.
"Kami menemukan potongan kepala yang terlepas diduga milik warga negara Somalia sekaligus sebagai pelaku bom bunuh diri," kata juru bicara angkatan darat Felix Kulayigye.
"Kami menduga al-Shabaab karena kelompok ini sudah lama berjanji akan melakukannya," ujarnya, Senin.
Baca Juga:
Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mematikan tersebut. Seorang komandan al-Shabaab di Mogadishu bangga atas serangan mematikan namun dia mengaku tidak tahu apakah pelaku bekerja untuk kelompoknya yang kini sedang bertempur melawan pemerintah Somalia.
"Uganda adalah negara kafir besar yang mendukung pemerintah Somalia," kata Sheikh Yusuf Isse, komandan al-Shabaab di ibu kota Somalia, Mogadishu.
"Kami tahu Uganda adalah musuh Islam dan kami sangat senang dengan apa yang terjadi di Kampala. Itu kabar besar yang pernah kami dengar." ujarnya.
Seorang warga negara Amerika Serikat turut tewas dan Presiden Barack Obama mengutuk serangan yang disebutnya sebagai pengecut dan hina. Dia mengatakan, Washington siap membantu Uganda memburu pelaku.
Salah satu serangan bom ditujukan ke restauran Perkampungan Ethiopia, sebuah tempat populer yang buka malam hari sekaligus tempat nonton bareng final Piala Dunia. Tempat ini juga disukai warga asing. Serangan kedua menghantam sebuah klub rugby yang juga menggelar nonton bareng.
"Enam puluh empat orang dipastikan tewas. Lima belas di Perkampungan Ethiopia dan 49 di Logogo Rugby Ckub. Tujuh puluh satu orang cedera," kata juru bicara kepolisian Judith Nabakooba.
Dia mengatakan 10 korban tewas agaknya warga Ethiopia atau Eritera. Sementara kedutaan besar Amerika Serikat menyatakan salah seorang warganya tewas dalam kejadian itu.
Presiden Uganda Yoweri Museveni mengunjungi klub rugby. "Ini menunjukkan kepada Anda kriminalitas dan terorisme seperti yang pernah saya bicarakan," ujarnya. "Jika Anda ingin bertempur, ayo dan cari tentara jangan mengebom orang-orang yang sedang menyaksikan sepak bola."
"Ini aksi pengecut yang dilakukan oleh teroris al-Shabaab," kata Bereket Simon, kepala penerangan pemerintah Ethiopia kepada Reuters di Adhis Ababa.
Pasukan Ethiopia menginvasi Somalia pada 2006 untuk mengusir gerakan Islam dari Mogadishu. Akibat invasi tersebut, melecut kemarahan pemberontak Islam yang berlangsung hingga kini.
REUTERS | CHOIRUL