Komentar itu menanggapi tindakan militer Israel yang pekan lalu melansir peta dan foto udara mengenai jaringan senjata dan pusat komando kelompok Syiah paling berkuasa di Libanon itu.
Israel dan Hizbullah sedang dalam persiapan menuju perang baru seperti dilaporkan surat kabar Al-Sharq al-Awsat Sabtu lalu. Koran yang berpusat di Ibu Kota London, Inggris, ini mengutip sumber-sumber dari dalam Hizbullah. Kedua pihak pernah berperang selama 34 hari pada Juli 2006 dengan kekalahan di pihak Israel.
Banyak pihak menafsirkan foto udara yang dirilis militer Israel sebagai pemberitahuan akan ada perang baru. Namun sumber-sumber di Hizbullah menyatakan peta dan foto udara itu palsu. “Kami menghindari permusuhan karena kami ingin musim panas di Libanon berlangsung tenang dan tanpa insiden.”
Jerusalem Post/Faisal Assegaf