Para prajurit dipanggil setelah polisi gagal mengendalikan protes jalanan beberapa pekan di wilayah sengketa yang sangat penting untuk hubungan damai antara India dan Pakistan. Sebagian besar korban tewas karena tembakan polisi.
Sementara penduduk setempat mengatakan bahwa aksi protes adalah spontan, pemerintah India menuding Lashkar-e-Taiba, sebuah kelompok militan berbasis di Pakistan yang telah dituduh melakukan serangan di Mumbai 2008, berada di balik protes terbaru tersebut. Aksi-aksi demonstrasi kali ini adalah yang terbesar sejak 2008 ketika kekerasan protes anti-India merenggut nyawa sekitar 40 orang.
"Pemerintah India tidak ingin mengulangi apa yang terjadi pada tahun 2008 ketika merasa sangat malu dengan apa yang mereka sebut militer kehilangan kendali sejak awal," kata Noor Ahmed Baba, Dekan Ilmu Sosial di Universitas Kashmir.
Pastinya, kekerasan itu bisa merugikan suatu proses perdamaian sementara sejak terjadinya serangan di Mumbai. Baik India maupun Pakistan mengklaim kawasan Kashmir secara penuh namun akhirnya berbagi kekuasaan di sana.
Reuters | dwi arjanto