Selain berunding dengan Presiden Timor Leste Ramos Horta, Gillard juga berbicara dengan Perdana Menteri Selandia Baru John Key. "Keduanya setuju dengan ide ini," katanya. Ia berharap kehadiran pusat pemrosesan ini bakal efektif dalam memberangus maraknya bisnis penyelundupan manusia. "Biar para penyelundup itu tak punya dagangan lagi," tuturnya, lagi. Kalau manusia perahu ini tetap ngotot? "Kami akan bawa mereka ke pusat suaka."
Namun Gillard membantah jika disebut dirinya tunduk pada lobi kelompok anti-imigran. "Kalau menyamakan warga Australia yang menolak imigran sebagai orang udik jelas itu salah," tuturnya. Maklumlah isu pendatang haram ini senantiasa menjadi isu nasional yang kontroversial di Negeri Kanguru ini meski jumlah tak sampai 2 persen dari para pendatang yang telah melewati proses imigrasi.
Adapun pemimpin kelompok oposisi Tony Abbott menegaskan bahwa pihaknya menentang kehadiran manusia perahu di perairan Australia. Abbott mengatakan bakal mengembalikan pusat pemrosesan suaka di sejumlah negara Pasifik seperti Nauru atau Papua Nugini. "Ini strategi suaka kami," ujar Abbott. Masalah suaka kini menjadi isu yang hangat menjelang pemilu pada tahun ini.
| AP | CHANNELNEWSASIA | ANDREE PRIYANTO