Heathfield yang meraih gelar master administrasi publik dari Kennedy School pada 2000 itu merupakan teman sekelas Presiden Meksiko Felipe Calderon, ketika menimba ilmu di Universitas Harvard. Adapun Future Map, perusahaaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi strategis yang mengkhususkan diri untuk mempersiapkan para eksekutif menjawab tantangan masa depan perusahaan.
Mark Podlasly, teman sekelas Heathfield saat di Kennedy School mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Heathfield karena sama-sama berasal dari Kanada. Heathfield selama ini dikenal memiliki banyak teman dan pandai menjalin relasi dengan banyak orang."Dia terus berhubungan dengan hampir semua teman sekelas internasional kami," kata Podlasly.
Podlasly menjelaskan Heathfield selalu menjalin komunikasi dengan banyak teman-teman sekolahnya. Dengan begitu Heathfield bisa mengetahui keberadaannya teman-temannya. "Di Singapura, di Jakarta, dia tahu apa yang dilakukan oleh semua teman-temannya. Jika Anda ingin tahu di mana orang-orang sedang berada, maka Don akan tahu," kata Podlasly.
Podlasly yang menganggap Heathfiled sebagai agen rahasia sebagai sesuatu yang masuk akal, mengatakan rekannya itu selama ini diketahui sering terlibat dalam pembicaraan bisnis dengan orang-orang penting.
"Dia terlibat pembicaraan seperti berada dalam suatu lingkaran, dan setelah beberapa saat percakapan dia pergi dan melanjutkan kembali perjalanan," kata Podlasly.
Ia menambahkan, Heathfield dibesarkan di luar negeri, putera seorang diplomat Kanada, dan telah mengikuti sekolah internasional di Republik Ceko. “Dia sering bepergian ke luar negeri dan mengunjungi banyak orang,” ujar Podlasly.
Selain menangkap Heathfield, petugas juga menahan istrinya, Tracey Lee Ann Foley, 47 tahun, atas tuduhan yang sama. Foley bekerja di Redfin, sebuah perusahaan real estate. "Dia juga disatukan, orangnya pandai bicara juga, agen real estate yang bagus," kata Craig Sandler, seorang teman sekelas Heathfield lainnya.
Lembaga Penyelidik Federal Amerika, FBI menahan 10 orang yang dituduh sebagai mata-mata Rusia di Amerika Serikat. Seperti dilaporkan Selasa (29/6), Departemen Kehakiman Amerika mengatakan mereka telah berada di Amerika selama bertahun-tahun dan menggunakan identitas palsu.
Menurut Departemen Kehakiman Amerika, keberadaan mereka untuk mengusut data rahasia menyangkut kebijakan Amerika Serikat dan data rahasia yang dibuat oleh pemikir dan petugas pemerintah Amerika. Mereka ditangkap Ahad lalu setelah FBI menggelar investigasi sejak pemerintahan Bill Clinton dan mengumpulkan data melalui pengawasan video, mikropon tersembunyi serta penggeledahan tempat tinggal mereka di sepanjang perairan timur Amerika.
NEW YORK TIMES l BASUKI RAHMAT