Saat ledakan, ratusan jemaah tengah mengunjungi makam ulama sufi Persia abad 11 Syed Ali Hajwair atau lebih dikenal sebagai Data Gunj Bakhsh.
Warga muslim Pakistan mengunjungi tempat ibadah dan beberapa masjid pada Kamis malam dan Jumat.
“Jenazah korban berserakan di lapangan makam,” ujar juru foto Reuters Mohsin Raza dari tempat kejadian. “Darah bercucuran di mana-mana. Dua korban tewas adalah teman saya. Kondisinya sangat menakutkan.”
Salah satu pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu untuk merangkak menuju tempat suci tersebut, sedangkan dua serangan lain terjadi di ruang bawah tanah yang menjadi tempat jemaah wudhu sebelum salat.
Salah satu pejabat Kota, Sajjad Bhutta, mengatakan sedikitnya 41 orang tewas dan 122 terluka.
Saksi mata bernama Mian Rauf mengatakan para jemaah sedang beristirahat di mausoleum dan taman untuk salat terakhir ketika serangan terjadi.
“Pertama ada tiga ledakan kecil. Warga panik dan mulai berlarian. Tetapi dalam waktu sekejap, terjadi ledakan besar,” kata Rauf. “Kondisinya kacau balau. Orang-orang berteriak minta tolong dan berlarian ke segala arah. Asap mengepul ke mana-mana. Tidak ada yang bisa dilihat dan hanya tangisan yang terdengar.”
Juru Bicara Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Farahnaz Ispahani, mengecam serangan tersebut. “Racun ekstremisme ini akan disingkirkan dari negara kami dan kami tidak akan gentar.”
Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani mengatakan serangan ke tempat suci tersebut menunjukkan ‘para teroris tidak memandang agama dan kepercayaan’.
REUTERS| KODRAT SETIAWAN