TEMPO Interaktif, Jakarta - Shahram Amiri, ilmuwan nuklir Iran, menghilang pada Juni 2009 setelah tiba di Arab Saudi untuk berziarah. Iran mengatakan Amerika Serikat menculiknya dengan bantuan badan intelijen Saudi.
Berita ABC di Amerika Serikat melaporkan di bulan Maret bahwa Amiri telah membelot dan bekerja pada Badan Intelijen Amerika (CIA).
Baca Juga:
Sementara pria dalam rekaman video yang ditampilkan di televisi negara mengatakan: "Saya Shahram Amiri, warga negara republik Islam. Beberapa menit yang lalu saya berhasil melarikan diri dari tangan agen intelijen AS di Virginia.
"Saya bisa kembali ditangkap setiap saat oleh agen-agen AS ... Saya tidak bebas dan tidak diperkenankan untuk menghubungi keluarga saya. Jika sesuatu terjadi dan saya tidak kembali ke rumah dalam kondisi hidup, pemerintah AS bertanggung jawab.
"Saya minta para pejabat Iran dan organisasi yang membela hak asasi manusia untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah AS untuk melepaskan saya dan kembali ke negara saya.
Baca Juga:
Awal bulan ini, televisi pemerintah Iran menayangkan video di mana seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Amiri mengatakan ia diculik oleh agen-agen AS dan ditahan di dekat Tucson, Arizona.
Iran mengatakan akan menggunakan jalur hukum untuk mengamankan pembebasannya.
Sebagai tanggapan, Washington membantah tuduhan Iran, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley menolak untuk mengatakan apakah Amiri yang berada di Amerika Serikat atau bukan.
TELEGRAPH | EZ