Kantor berita Republik Islam Iran IRNA mengutip Hossein Sheikholseslam, selaku sekretaris jenderal International Conference for the Support of the Palestinian Intifada, mengatakan "Kapal Iran pembawa bantuan kemanusiaan tidak jadi pergi ke Gaza."
IRNA melaporkan, Sheikholeslam mengatakan kepada para wartawan di utara kota Rasht bahwa kapal yang sedianya dijadwalkan menuju Gaza, Kamis (24/6), namun keberangkatannya ditunda Ahad sebab mendapatkan pembatasan dari Israel.
Dia menambahkan, para pejabat akhirnya memutuskan membatalkan perjalanan sama sekali kapal pembawa barang-barang yang dibutuhkan, demikian IRNA.
Baca Juga:
"Rezim Zionis telah mengepung rakyat Gaza, menimbulkan isu politik dan kami berharap bantuan kemanusiaan ini tidak dipolitisir, serta meminta Israel mencabut kepungan terhadap Gaza," katanya.
"Rezim Zionis telah mengirimkan surat ke PBB, mengatakan kehadiran kapal Iran dan Lebanon di Gaza berarti menyatakan perang terhadap rezim dan hal tersebut akan ditanggapi."
"Untuk menghindari rezim Zionis, bantuan dikumpulkan untuk rakyat Gaza dikirimkan tanpa menyebutkan nama Iran."
Baca Juga:
Dalam situs web Pasukan Pertahanan Israel, kepala staf jenderal mengatakan Israel memiliki "hak dasar untuk memeriksa dan mencegah masuknya senjata ke wilayah Jalur Gaza."
"Jika seseorang tergangu oleh situasi di Jalur Gaza dan ingin mengirimkan bantuan medis di sana, mereka dapat pengawalan dari kami dan akan diarahkan ke pelabuhan Ashdod," kata Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi, Kamis."Kami akan memeriksanya dan jika kami dapat kami akan mengirimkannya."
Ashkenazi menambahkan, "Yang paling penting, kami memilihara hak ini dan kami tak dapat meninggalkan Jalur Gaza, mengembalikan (barang-barang itu) ke pelabuhan Iran."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengumumkan Israel bulan ini akan menghapus blokade Gaza, sebuah langkah yang dikecam dan ditolak para pemimpin Palestina.
Para pejabat Palestina mengatakan langkah tersebut tidak cukup, Israel harus meninggalkan dan mengakhiri pendudukan.
Pengumuman Israel dikeluarkan tiga pekan setelah armada bantuan kemanusiaan yang mencoba menerobos blokade diserang angkatan laut Israel, 31 Mei. Militer Israel menghentikan armada kemanusiaan, dalam kejadian itu Israel membunuh sembilan aktivis asal Turki, selanjutnya mendapatkan kecaman dunia internasional.
Israel berdalih dalam serangan tersebut, pasukannya diserang dengan belati, pentungan, dan benda-benda lain di salah satu kapal. Sementara penumpang kapal mengatakan mereka ditembaki pasukan Israel.
CNN | CHOIRUL