Pernyataan Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani pada Selasa (22/6) di Islamabad muncul dua hari setelah utusan khusus Amerika ke Pakistan, Richard Hobrooke, memperingatkan Pakistan tak “terlalu mementingkan” dirinya sendiri dalam kesepakatan karena itu bisa mencederai sanksi-sanksi baru terhadap Iran yang tengah difinalisasi oleh Kongres Amerika.
Tak pelak banyak yang melihat kesepakatan itu menjadi sumber konstan ketegangan antara dua negara, dengan Pakistan berargumen bahwa (impor) itu adalah vital untuk mengatasi krisis energi. Sementara Amerika menekankan bahwa itu bakal memotong tekanan internasional atas Iran dalam program nuklirnya.
Gilani menyebut Pakistan akan mempertimbangkan kembali kesepakatan bila hal itu melanggar sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, tapi negara itu bakal “tak tunduk ikut” langkah-langkah unilateral Amerika. Dia mengatakan laporan-laporan media yang mengutip dia yang mengatakan Pakistan akan mengindahkan peringatan Holbrooke itu tidak benar.
AP|dwi a