Mereka berpakaian macam-macam, mulai jean, celana pendek dari rumput, dan celana ketat warna pink. Lebih dari 100 demonstran berjoged melintasi jalan beberapa blok dari tempat para pemimpin G20 negara-negara maju dan berkembang akan mengadakan pertemuan pekan ini.
"Kami aneh, ganjil, kami menyenangkan, kami menentang G20," teriak mereka seperti disaksikan dua lusin polisi bersepeda untuk berpatroli memecah formasi karnaval. Tak urung sedikitnya satu sepeda polisi dijatuhkan pengunjuk rasa.
Seorang pengunjuk rasa mengenakan pakaian ketat, belati, dan muka bercat pink, bertopeng kepala Perdana Menteri Stephen Harper menari-nari mengikuti irama drum. Para pengunjuk rasa mengatakan mereka mencoba menarik perhatian akan hak-hak seluruh kaum minoritas yang terpinggirkan disebabkan jender, seksual atau status sosioekonomi.
Untuk mengamankan jalannya pertemuan internasional, pemerintah Kanada menghabiskan dana US$980 juta atau setara dengan Rp 8,8 triliun.
Kelompok Delapan atau G8 akan bertemu di kota Huntsville, Ontario, berjarak 215 kilometer utara Toronto pada 25-26 Juni. Sementara pertemuan G20 diadakan pada 26-27 Juni di Toronto.
Para demonstrans berjanji tetap menjaga demonstrasi dengan damai meskipun ada beberapa aktivis melakukan kekerasan sehingga memancing bentrok dengan polisi.
REUTERS | CHOIRUL