TEMPO Interaktif, Washington -Skema penghancuran 22 rumah warga Palestina menunjukkan kurangnya akal sehat dan ketidaktepatan waktu. Demikian dilontarkan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak dalam lawatan ke Washington.
Hari ini Menteri Ehud Barak melontarkan pernyataan itu atas rencana penggusuran rumah-rumah warga Palestina di luar Jalur Hijau di bagian timur kota Yerusalem tersbut. Barak yang berada di Amerika Serikat dalam serangkaian pertemuan dengan pejabat top, menghadapi kecaman dan tuntutan untuk menjelaskan setelah komite perencanaan kota Yerusalem memutuskan akan menghancurkan 22 buah rumah di lingkungan kampung Arab di Silwan, yang disebutkan dibangun secara ilegal.
“Pemerintah kota Yerusalem dan komite perencanaan telah menunjukkan kurangnya akal sehat dan sensitivitas waktu-dan bukan untuk pertama kalinya (hal itu),” sergah Barak. Rencana kota bakal menggusur 22 rumah Palestina dan membangun sebuah pusat turis di lokasi tersebut. Tambahan 66 buah rumah dibangun tanpa izin resmi akan menerima persetujuan secara retroaktif.
Israel saat ini memang menjadi sorotan dunia karena blokade Jalur Gaza. Terkait kota Yerusalem, beberapa waktu lalu negeri Zionis itu juga dikecam karena nekad melaksanakan proyek pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur.
Haaretz|AP|dwi a