Alvaro Uribe, Presiden Kolombia, mengatakan ledakan tersebut disebabkan adanya akumulasi gas metana di dalam tambang San Fernando, Provinsi Antioquia. Saat kejadian, dalam tambang tersebut diperkirakan ada 70-80 orang.
Luz Amanda Pulido, direktur pencegahan bencana, mengatakan "harapan menemukan korban selamat sangat kecil, hampir tak mungkin."
Akibat ledakan, akses menuju terowongan sepanjang hampir dua kilometer rusak, kata John Rendon koordinator bencana.
"Ini kabar sangat buruk," kata Uribe dalam sebuah pernyataan.
Alberto Mejia, komandan militer, mengatakan sebanyak 22 tim pasukan militer khusus dikerahkan untuk membantu menyelamatkan para korban.
Menurut Beatriz Delgado dari Palang Merah, sedikitnya 100 tim penyelamat turut menolong.
Ratusan orang tewas atau cedera setiap tahun, mereka adalah pekerja tambang emas atau batu bara di Kolombia, negara terbesar kelima dunia pengekspor batu bara.
Tahun lalu, sebuah ledakan gas metana juga di Provinsi Antioquia, menewaskan delapan pekerja dan pada 2007, 31 penambang tewas akibat ledakan di Nort de Santander.
AL JAZEERA | CHOIRUL