Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dana Protes Kaus Merah Terungkap

image-gnews
Aksi pendukung Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra di Bangkok, Thailand. REUTERS/Kerek Wongsa
Aksi pendukung Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra di Bangkok, Thailand. REUTERS/Kerek Wongsa
Iklan

TEMPO Interaktif, Bangkok - Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand mengungkapkan, keluarga Thaksin Shinawatra telah menarik uang hingga triliunan rupiah dari rekening mereka selama berlangsungnya protes yang digelar kelompok Kaus Merah.

Temuan lainnya, kata DSI, sejumlah besar dana itu kemudian ditransfer ke rekening anggota parlemen dari partai oposisi Puea Thai, pemimpin Kaus Merah, dan demonstran selama sembilan bulan.

Menurut sumber di DSI, hal itu diketahui dari penelusuran rekening milik 86 orang dan sejumlah perusahaan yang dicurigai mendanai aktivitas kejahatan selama protes berlangsung. Investigasi mencakup transaksi keuangan pada periode September 2009 sampai Mei tahun ini.

Dari hasil investigasi, DSI menemukan bahwa anggota keluarga Thaksin, bekas perdana menteri Thailand yang terjungkal dari kursinya pada 2006, menarik dana dalam jumlah besar dari rekening mereka sejak 28 April, saat kelompok Kaus Merah, yang merupakan pendukung Thaksin, semakin intensif menggelar protes.

Pada 28 April, empat anggota keluarga Thaksin secara bersamaan menarik dana dari rekening masing-masing. Keempatnya adalah anak laki-laki Thaksin, Panthongtae; anak perempuan Thaksin, Pinthongta; saudara ipar Thaksin, Bannapot Damapong; dan saudara bungsu Thaksin, Yingluck.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut DSI, uang-uang itu kemudian masuk dan keluar dari rekening politikus Puea Thai, yang mewakili provinsi basis Kaus Merah. Transaksi ini berlangsung sejak akhir September tahun lalu. Sebagian besar uang tersebut telah diambil walaupun masih ada beberapa yang disisakan di rekening.

Sedangkan pemimpin Kaus Merah yang menerima kucuran antara lain Kwanchai Praipana, Veera Musikapong, dan Weng Tojirakarn. Menurut DSI, transaksi keuangan hampir terjadi setiap hari. Pada beberapa kasus, penarikan dari rekening pemimpin Kaus Merah dilakukan melalui "anjungan tunai mandiri" (ATM).

Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban mengatakan mereka telah dimintai keterangan oleh Pusat Resolusi Situasi Darurat untuk mengklarifikasi transaksi keuangan mereka. "Kami akan memberi kesempatan kepada mereka untuk menjelaskan bagaimana mereka menarik uang yang jumlahnya begitu besar dan mengapa 100 ribu baht ditarik setiap hari melalui ATM," kata Suthep. "Apakah untuk mendanai teror?"
Masih kata Suthep, petugas telah mengantongi bukti dari rekening setiap tersangka. Jika dana itu ternyata digunakan untuk mendukung terorisme, mereka akan diadili.

BANGKOK POST | SUNARIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.