TEMPO Interaktif, Bangkok - Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand mengungkapkan, keluarga Thaksin Shinawatra telah menarik uang hingga triliunan rupiah dari rekening mereka selama berlangsungnya protes yang digelar kelompok Kaus Merah.
Temuan lainnya, kata DSI, sejumlah besar dana itu kemudian ditransfer ke rekening anggota parlemen dari partai oposisi Puea Thai, pemimpin Kaus Merah, dan demonstran selama sembilan bulan.
Menurut sumber di DSI, hal itu diketahui dari penelusuran rekening milik 86 orang dan sejumlah perusahaan yang dicurigai mendanai aktivitas kejahatan selama protes berlangsung. Investigasi mencakup transaksi keuangan pada periode September 2009 sampai Mei tahun ini.
Dari hasil investigasi, DSI menemukan bahwa anggota keluarga Thaksin, bekas perdana menteri Thailand yang terjungkal dari kursinya pada 2006, menarik dana dalam jumlah besar dari rekening mereka sejak 28 April, saat kelompok Kaus Merah, yang merupakan pendukung Thaksin, semakin intensif menggelar protes.
Pada 28 April, empat anggota keluarga Thaksin secara bersamaan menarik dana dari rekening masing-masing. Keempatnya adalah anak laki-laki Thaksin, Panthongtae; anak perempuan Thaksin, Pinthongta; saudara ipar Thaksin, Bannapot Damapong; dan saudara bungsu Thaksin, Yingluck.
Menurut DSI, uang-uang itu kemudian masuk dan keluar dari rekening politikus Puea Thai, yang mewakili provinsi basis Kaus Merah. Transaksi ini berlangsung sejak akhir September tahun lalu. Sebagian besar uang tersebut telah diambil walaupun masih ada beberapa yang disisakan di rekening.
Sedangkan pemimpin Kaus Merah yang menerima kucuran antara lain Kwanchai Praipana, Veera Musikapong, dan Weng Tojirakarn. Menurut DSI, transaksi keuangan hampir terjadi setiap hari. Pada beberapa kasus, penarikan dari rekening pemimpin Kaus Merah dilakukan melalui "anjungan tunai mandiri" (ATM).
Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban mengatakan mereka telah dimintai keterangan oleh Pusat Resolusi Situasi Darurat untuk mengklarifikasi transaksi keuangan mereka. "Kami akan memberi kesempatan kepada mereka untuk menjelaskan bagaimana mereka menarik uang yang jumlahnya begitu besar dan mengapa 100 ribu baht ditarik setiap hari melalui ATM," kata Suthep. "Apakah untuk mendanai teror?"
Masih kata Suthep, petugas telah mengantongi bukti dari rekening setiap tersangka. Jika dana itu ternyata digunakan untuk mendukung terorisme, mereka akan diadili.
BANGKOK POST | SUNARIAH