Ia bersama suaminya bertemu dengan buruan nomor satu Israel itu di sebuah tempat rahasia pada 22 Mei. Samar menegaskan misi kemanusiaan ke Gaza bukan diselenggarakan oleh Hizbullah. Namun ia mengakui Nasrallah memerintahkan ia mengirim bantuan ke Gaza.
Israel mencurigai misi kemanusiaan Iran dan Libanon yang akan berlayar ke Gaza pekan depan. Negara Zionis itu menuduh ada lebih dari selusin orang yang dicurigai teroris atau terkait organisasi teroris, seperti Hizbullah. Kapal kemanusiaan yang diberi nama “Mariam” itu seluruh penumpangnya perempuan. Dari 50 orang, 30 di antaranya wanita Libanon dan sisanya warga asing.
Suami Samar sendiri adalah seorang pejabat militer Libanon yang pernah dipenjara empat tahun. Ia terbukti terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Libanon Rafiq Hariri lima tahun lalu.
Jerusalem Post/Faisal Assegaf