Kapal Mavi Marmara yang membawa 10.000 ton bantuan kemanusiaan diambil alih dan dipaksa berlabuh di Kota Ashdod, Israel Selatan. Itu terjadi setelah pasukan komando negara Zionis itu menyerbu kapal itu yang menewaskan 19 orang dan melukai 36 lainnya.
Keputusan penyaluran bantuan itu kemarin disampaikan oleh utusan khusus PBB untuk Timur Tengah Robert H. Serry. Ia melaporkan kepada Dewan Keamanan sekitar tigaperempat kerusakan, seperti sekolah dan rumah sakit, akibat gempuran Israel awal tahun lalu belum ada yang diperbaiki. Ia menambahkan sejauh ini Israel baru mengizinkan 566 truk bantuan masuk ke Gaza saban pekan.
Blokade Gaza ini telah berlangsung tiga tahun. Tel Aviv beralasan isolasi itu untuk melemahkan kekuatan politik dan militer Hamas yang berkuasa di sana setelah pemerintahan bersama dengan Fatah bubar pada pertengahan Juni 2007.
New York Times/Faisal Assegaf