“Keputusan pemerintah akan menjelaskan kepada dunia bahwa Israel bertindak secara hukum, bertanggung jawab, dan penuh keterbukaan,” kata Netanyahu saat membuka rapat kabinet. Karena itu, ia menegaskan sangat penting bagi Knesset (parlemen) untuk menyetujui komite penyelidikan itu.
Israel menolak tim investigasi yang akan dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa meski masyarakat internasional menuntut akan hal itu. Tim yang terdiri dari tiga orang dengan dua peninjau asing ini mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama.
Kasus penyerbuan Mavi Marmara Senin dua pekan lalu menewaskan 19 orang dan mencederai 36 lainnya. Mavi Marmara adalah kapal dalam misi kemanusiaan ke Jalur Gaza yang meliputi tiga kapal barang dan tiga kapal penumpang.
Haaretz/Faisal Assegaf