"Seorang pelaku bom bunuh diri masuk ke acara pesta perkawinan menuju ratusan orang yang sedang duduk-duduk kemudian meledakkan diri," kata pejabat kepolisian seraya menjelaskan ledakan terjadi sekitar pukul 9.30 pagi waktu lokal, Rabu (9/6), di distrik Arghandab, utara Kandahar, tempat markas pasukan asing melawan Taliban.
Seorang polisi Kandahar mengatakan banyak tamu memiliki hubungan dengan pejabat kepolisian lokal atau milisi setempat yang menjadi target pengeboman.
Taliban menolak bertanggung jawab. "Kami mengutuk serangan brutal," kata juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi kepada Reuters dari lokasi yang dirahasiakan. "Taliban melakukan jihad (perang suci) untuk membebaskan rakyat dari tangan penjajah. Bagaimana mungkin kami membunuhnya?"
Taliban sebelumnya mengaku bertanggungjawab atas berbagai serangan, namun mengecam jatuhnya korban sipil.
Saksi mata menjelaskan, perayaan perkawinan tersebut dihadiri sekitar 400 orang termasuk wanita dan anak-anak dari desa-desa sekitar.
"Beberapa di antaranya sedang antri makanan, sementara lainnya menari di sisi tenda besar ketika saya mendengar ledakan," kata korban selamat Aminullah.
"Debu membumbung ke udara dan saya melihat tubuh-tubuh tewas berserakan. Banyak perempuan dan anak-anak berteriak. Saya pikir dunia kiamat."
Banyak anak-anak tewas, kata menteri Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.
REUTERS | CHOIRUL