TEMPO Interaktif, Jakarta - Belasan senator dan lebih dari 60 anggota DPR Amerika telah mengeluarkan laporan sejak intersepsi armada kemanusiaan Senin lalu, di mana hampir semuanya sangat mendukung Israel.
Di Senat, mantan kandidat presiden John Kerry mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk memastikan bahwa senjata tidak diselundupkan setelah ribuan roket yang ditembakkan dari Gaza.
"Ini berarti tidak hanya Israel melakukan blokade ini, tapi Israel dan Mesir. Jadi Israel memiliki hak untuk melindungi dirinya sendiri," ujarnya.
Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid mencatat bahwa Israel memiliki kewajiban untuk melindungi warga negaranya dan karena itu memiliki hak yang jelas di bawah hukum internasional untuk mencegah senjata jatuh ke tangan teroris yang bertekad untuk menargetkan mereka.
Israel, katanya, mengindikasikan kesediaannya untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang sah mencapai Gaza. Sayangnya tawaran ini ditolak. "Israel telah berjanji untuk melakukan penyelidikan transparan dan menyeluruh insiden ini, dan saya menanti temuan tersebut."
Israel menyerang Kapal Mervi Marmara yang mengangkut sejumlah sukarelawan kemanusiaan untuk Gaza pada Senin (31/5) lalu. Sekitar 12 dari penumpang kapal tersebut adalah warga Indonesia. 16 korban meninggal dalam rombongan Kapal Mavi Marmara yang ditembak tentara Israel.
Menteri Luar Negeri Indonesia Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengecam serangan Israel atas Kapal Mervi Marmara yang mengangkut para sukarelawan kemanusiaan. Marty mengatakan serangan tersebut melanggar hukum internasional karena Kapal Mervi tak berada di wilayah perairan Israel. Israel, Marty melanjutkan, sebelumnya juga melanggar hukum internasional dengan memblokade Gaza.
JERUSALEM POST | EZ