Pembatalan ini diduga terkait dengan masalah krisis lingkungan di pantai Louisiana akibat tumpahan minyak di Teluk Meksiko.
Pembatalan ini merupakan kedua kalinya. Obama sebelumnya membatalkan kunjungan ke Indonesia dan Australia, Maret, karena adanya tekanan dari Kongres soal Undang-undang Kesehatan sehingga kunjungan itu dibatalkan.
Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa penundaan kunjungan itu akibat masalah tercemarnya lingkungan akibat tumpahan minyak di Teluk Meksiko. "Jumat (4/6), Presiden mengunjungi pantai Teluk Louisiana. Ini kunjungan ketiganya sejak minyak tumpah," demikian keterangan Gedung Putih.
Gedung Putih menyampaikan pernyataan bahwa Obama telah berbicara dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis malam, untuk menjelaskan keputusan tersebut. Perjalanan dijadwalkan 13-19 Juni.
"Presiden Obama menegaskan kembali komitmennya dengan sekutu dekat kami Australia dan bersahabatan yang medalam dengan Indonesia. Beliau merencakanan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kevin Ruud dan Presiden Yudhoyono pada pertemuan G8 di Kanada," demikian Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Rencana kedatangan Obama ke Indonesia mendapatkan kecaman dari berbagai organisasi massa Islam. Di antaranya Hizbut Tahirir Indonesia (HTI) Cabang Tegal, Jawa Tengah.
Organisasi ini menggelar unjuk rasa, Ahad (14/3), di Tegal dengan cara longmarch menuju Kantor Balaikota Tegal untuk menyampaikan orasi penolakan. Obama, demikian pernyataan HTI, dianggap menjajah Muslim bukan hanya secara fisik tapi juga sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
REUTERS | CHOIRUL