TEMPO Interaktif, Washington - Presiden Barack Obama, Kamis waktu setempat, mengatakan insiden berdarah armada kemanusiaan untuk Gaza adalah "tragis" tetapi dia berharap kejadian itu dapat dimanfaatkan untuk memperkuat upaya perdamaian di Timur Tengah.
Obama, dalam wawacara dengan Lary King CNN beberapa hari setelah pendaratan komando Israel di atas kapal bantuan, mengatakan Israel "memiliki legitimasi pada keamanan" tehadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Mereka rutin menembakkan roket dari daerah tersebut ke dalam wilayah negara Yahudi. Namun dia juga mengatakan blokade Gaza oleh Israel dapat "mencegah masyarakat" memperoleh peluang ekonomi.
"Saya pikir, yang penting sekarang ini adalah bagaimana keluar dari kebuntuhan, memafaatkan tragedi sebagai peluang menuju proses perdamaian Israel-Palestina," katanya.
Pemerintah Obama mengambil sikap hati-hati kecaman Internasional terhadap Israel setelah marinir negeri Yahudi itu membunuh sembilan orang aktivis proPalestina, termasuk warga negara Amerika Serikat berusia 19 tahun di atas kapal yang membawa bantuan ke Gaza, Senin.
Obama menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat mendukung sebuah investigasi yang tidak memihak atas insiden tersebut dan berharap Israel setuju sebab hal itu demi kebaikan Israel dalam terminolgi keamanan di masa depan.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan insiden armada kemanusiaan membuat perkembangan pembicaraan proses perdamaian yang dimulai bulan lalu kian menjauh. Para pengamat dan masyarakat di kawasan percaya bahwa insiden penyerangan serdadu Israel merusak proses perdamaian yang sedang berkembang.
REUTERS | CHOIRUL