"Mulai sekarang, hubungan Turki-Israel tidak akan pernah sama. Insiden ini telah meninggalkan bekas luka yang sangat mendalam dan tak bisa diperbaiki," kata Abdullah Gul dalam sebuah pidato di televisi Turki pada Kamis, saat ribuan warga Turki berkumpul di jalan-jalan di Kota Istanbul untuk memberikan penghormatan kepada para aktivis kemanusiaan yang tewas dalam serangan itu.
"Serangan itu adalah masalah yang tidak bisa dilupakan atau ditutupi sampai kapan pun. Turki tidak akan pernah memaafkan serangan ini," tandasnya.
Sebanyak sembilan orang -delapan warga Turki dan satu warga negara Amerika asal Turki- tewas dalam serangan militer Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan ke Gaza dalam upaya untuk memecahkan blokade Israel yang menindas Palestina, Senin lalu.
Saat pemakaman para korban pada Kamis, ribuan penduduk Turki tumpah ke jalan-jalan di sekitar Masjid Fatih di Istanbul. Massa meneriakkan slogan-slogan mengutuk kebrutalan Israel sambil melambai-lambaikan bendera Turki dan Palestina.
Media-media di Turki memperkirakan jumlah pengunjuk rasa mencapai 20 ribu orang. Banyaknya jumlah demonstran ini sebagai wujud kemarahan yang sangat mendalam terhadap Zionis.
Beberapa imam memimpin doa para pelayat di delapan peti mati yang ditutupi dengan bendera Turki dan Palestina sebagai bentuk untuk memberikan penghormatan.
ALJAZEERA l BASUKI RAHMAT N