Para aktivis yang dibebaskan gelombang pertama ini kebanyakan warga negara-negara muslim yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Di antaranya, Malaysia, Indonesia, Bahrain, Kuwait and Pakistan. Saat tiba di Yordania, para aktivis ini disambut dan dielu-elukan oleh para simpatisan.
Mereka dibebaskan setelah sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan akan mendeportasi seluruh warga asing yang berada di kapal Mavi Marmara. “Mereka mulai dideportasi pada Selasa malam,” ujarnya.
Pada Minggu dini hari lalu, sebanyak 679 aktivis kemanusiaan pro-Palestina berkonvoi dengan enam kapal. Mereka berusaha menerobos blokade menuju jalur Gaza untuk memberi bantuan kemanusiaan. Tentara Israel menyerang kapal Mavi Marmara. Sebanyak sembilan aktivis meninggal. Tentara berdalih mereka membela diri. Namun aktivis membantah mereka menyerang.
Sejak 2005, Israel mengendalikan wilayah udara dan perairan Gaza serta perbatasan di darat pasca penarikan tentara dari wilayah tersebut. Pada 2007, Israel dan Mesir memperketat blokade wilayah tersebut setelah kelompok militan Hamas merebut kekuasaan di sana.
GULFNEWS I BBC I PGR