Ia tak gentar menghadapi ancaman maut dari militer Zionis dengan siap menerobos blokade Israel dengan kapal Rachel Corrie yang ditumpanginya. Kapal yang tergabung dalam Armada Kebebasan itu kini tengah menuju Gaza, bertolak dari Siprus.
Pihak keluarga Maguire masih menunggu kabar keberadaan Maguire, namun sejauh ini diketahui ia aman. Suami Maguire, Jackie, mengatkan belum mendapat informasi terbaru dari istrinya.
Tapi menurut ayah lima orang anak ini, istrinya tersebut sudah sering terjebak dalam suasana sulit dan tetap selamat. "Saya yakin dia bakal selamat," kata Jackie.
Sementara itu kapal kargo Rachel Corrie, telah mempersiapkan suatu upaya lain untuk menembus blokade militer Israel. Kapal tersebut diharapkan tiba di Gaza dalam dua sampai tiga hari ke depan.
"Para penumpang kapal menyatakan akan tetap meneruskan misi ke Gaza," kata Marie Crawley dari Sadaka Ireland Palestinian Alliance, Selasa waktu setempat.
Crawley menjelaskan, berdasarkan laporan terbaru yang pihaknya miliki bahwa Rachel Corrie telah memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke barisan depan depan dan diharapkan tiba di Gaza dalam dua atau tiga hari. "Informasi ini kami dengar dari seorang penumpang, Dennis Halliday," ujarnya.
Seorang aktivis Gerakan Pembebasan Gaza, Niamh Moloughney, menyatakan serangan tentara Israel tersebut tak membuat relawan gentar, malah sebaliknya membuat mereka lebih yakin menerobos Gaza. "Hal terpenting yaitu menerobos blokade Israel. Aku sudah berbicara dengan salah satu relawan, dan mereka siap menghadapi semua kemungkinan terburuk," kata Mologhney.
Selain Maguire, ekspedisi Gaza Freedom Flotilla membawa beberapa orang tokoh, mulai dari aktivis, pengarang, pembuat film, polisi, dan wartawan. Satu di antara 700 penumpang adalah Henning Mankell, pengarang novel kriminal Wallader.
Nama lain yang ikut dalam ekspedisi kemanusiaan itu antara lain Huwaida Arraf, aktivis anti-militer Israel, yang menumpang kapal Challenger.
BELFASTTELEGRAPH l GUARDIAN l BASUKI RAHMAT