Paus sebelumnya telah mengumumkan akan membuka penyelidikan dalam sebuah surat kepada Gereja Katolik Irlandia pada bulan Maret lalu. Dalam surat itu, ia menyatakan "rasa malu dan penyesalan" atas tindakan-tindakan “berdosa dan pidana” yang dilakukan oleh para pendeta, seiring dua laporan tajam pemerintah Irlandia yang mendokumentasikan penyalahgunaan yang meluas di sekolah-sekolah gereja dan Keuskupan Agung Dublin.
Meskipun Paus telah berbicara terbuka terhadap penyalahgunaan kekerasan pada pekan-pekan terakhir dan menerima pengunduran diri lima uskup Irlandia atas kegagalan mereka menangani kekerasan seksual terhadap anak-anak, pengumuman tersebut tampak menunjukkan bahwa Vatikan terlibat dalam perjuangan melawan krisis dengan tindakan sebagaimana yang pernah dilontarkan dengan kata-kata.
Surat Paus pada Maret telah dikritik oleh beberapa pihak sebagai seruan untuk pembaharuan rohani daripada penawaran aksi nyata terhadap para pelaku penyalahgunaan dan para uskup dengan mereka yang memantau pelanggaran yang telah terjadi.
The New York Times/dwi a