Netanyahu mengatakan hal itu usai pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, hari ini (31/5). Menurutnya, pihaknya berencana melakukan pemeriksaa ke dalam kargo untuk memastikan tidak ada senjata di kapal tersebut.
Sementara mengenai kontak senjata, yang menurut Netanyahu terpaksa terjadi, ialah akibat perlawanan para relawan yang berada di kapal tersebut. Ratusan relawan di dalam kapal tersebut, kata Netanyahu, melakukan penyerangan terlebih dahulu terhadap militer Israel yang masuk ke dalam kapal Mavi Marmara melalui helikopter.
Mavi Marmara, menurut Netanyahu, merupakan kapal terakhir, dari enam kapal pembawa bantuan yang dikuasai pihak militer. Lima diantaranya berhasil dikuasai tanpa ada perlawanan. Namun di kapal Mavi Marmara, yang berisi 12 warga negara Indonesia itu, melakukan perlawanan.
AP | ANGIOLA HARRY