Meski jam malam telah dihapus, negara tetap dalam keadaan darurat sampai kondisi benar-benar normal. Semenjak aksi unjuk rasa yang dilakukan Kaus Merah pada 14 Maret lalu setidaknya ada 80 orang tewas. Kaus Merah, kelompok anti-pemerintah pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra menganggap pemerintah Thailand saat ini tidak sah, mereka menuntut digelarnya pemilihan umum.
Pada 19 Mei lalu, setelah proses negosiasi antara pemerintah dan pemrotes gagal, tentara Thailand mulai mengambil tindakan tegas. Kerusuhan berdarah pecah, belasan gedung di pusat kota Bangkok dibakar, puluhan orang tewas.
Pemerintah Thailand mendengar tuntutan para pengunjuk rasa, pemerintah akan segera menggelar pemilihan umum. Kepada para pengunjuk rasa, Abhisit sempat menawarkan tanggal 14 November. Namun dalam perkembangan terakhir, Abhisit menyatakan pemilihan umum tidak mungkin dilaksanakan pada tahun ini. “Tapi pasti digelar sebelum masa jabatan saya habis,” ujarnya.
BBC I PGR