TEMPO Interaktif, Jamaika - Ribuan polisi dan tentara menyerbu perkampungan Jamaika Selasa dalam pencarian gembong narkoba terkenal yang diinginkan Amerika Serikat. Hal itu mengintensifkan pertempuran jalanan hari ketiga yang menewaskan sedikitnya 30 orang.
Pria bersenjata yang berjuang untuk bos Christopher "Dudus" Coke mengatakan dia memberikan pelayanan dan perlindungan -- seluruhnya didanai oleh kerajaan kriminal yang tampaknya tak tersentuh hingga AS menuntut ekstradisinya.
Coke telah membangun pengikut setia di Tivoli Gardens, kawasan miskin Kingston yang menjadi basis kekuatannya. Pemerintah Amerika mengatakan Coke telah menjual kokain di jalan-jalan di New York City sejak pertengahan 1990-an. Dia diduga mempekerjakan perempuan pulau untuk menyembunyikan narkoba pada penerbangan ke Amerika Serikat.
Dipanggil "presiden" dan "shortman" oleh para pendukungnya, Coke tidak memakai pakaian mencolok atau menguasai klub malam Kingston seperti bos geng lain yang kuat. Foto-foto yang dipublikasikan atas pria 5-kaki-4-inci oleh Departemen Kehakiman AS menyebutnya salah satu raja narkoba paling berbahaya di dunia.
Pada hari Selasa, pria bersenjata bertopeng di West Kingston menghilang dari jalan-jalan yang dibarikade dengan kawat berduri dan mobil rusak. Suara tembakan menggema di daerah kumuh di pantai selatan Jamaika.
Sekolah dan bisnis ditutup di sepanjang ibu kota dan pemerintah meminta sumbangan darah untuk korban terluka.
Pusat kekerasan adalah kawasan kumuh West Kingston, yang dikenal sebagai asrama tentara dan termasuk perkampungan Trenchtown di mana legendaris reggae Bob Marley dibesarkan.
Anak seorang gangster, Coke 41 tahun memiliki ikatan yang kuat dengan pemerintahan Partai Buruh Jamaika, yang telah menggunakan orang bersenjata di kawasan kumuh Tivoli Gardens untuk mengintimidasi saingannya di pemilu. Dengan mengekspos hubungan antara kelompok dan politisi, beberapa orang memperkirakan kekerasan akan menempatkan Jamaika pada jalan menuju reformasi.
"Saya pikir itu menjadi panggilan kebangkitan untuk seluruh negara," kata Peter Bunting dari partai oposisi Partai Nasional Rakyat.
Anggota Shower Posse Coke dan geng terafiliasi memulai barikade minggu lalu menyusul pengumuman Perdana Menteri Bruce Golding bahwa dia akan menyetujui ekstradisi Coke terkait penyelundupan obat dan senjata api. Golding, yang mewakili Tivoli Gardens, telah mengabaikan permintaan AS selama sembilan bulan.
Juru bicara polisi Kopral Richard Minott mengatakan kepada The Associated Press pada hari Selasa bahwa pertempuran di West Kingston saja telah menewaskan 26 warga sipil dan satu pejabat keamanan. Polisi melaporkan bahwa pertempuran sebelumnya menewaskan dua perwira dan seorang prajurit.
Pemerintah memberlakukan keadaan darurat sebulan untuk daerah Kingston pada hari Minggu.
Pada hari Selasa, sekitar 10 persen dari ibu kota dijaga oleh pasukan keamanan.
AP | EZ