Panahi peraih banyak penghargaan internasional dan pendukung pemimpin oposisi Morhossein Mousavi tahun lalu dalam pemilihan presiden ditahan Maret bersama istri dan putrinya. Belakang, keluarganya dibebaskan.
"Berdasarkan pada apa yang diceritakan, Panahi akan dibebaskan malam ini antara pukul 7 dan 11 malam waktu setempat," demikian laporan kantor berita ILNA mengutip keterangan istrinya Tahereh Saeedi. Dia mengatakan telah menyiapkan uang tebusan sebagai jaminan.
Baca Juga:
Panahi dibui di penjara Teheran Evin, tempat penggiat hak asasi manusia dan tahanan politik mendekam.
Jaksa penuntut umum Teheran Abbas Jafari Dolatabadi mengatakan kepada kantor berita ISNA, Senin, Panahi akan dibebaskan dengan tebusan tetapi dia tidak menyebutkan kapan pembebasannya.
Bintang film Prancis Juliette Binoche mengritik Iran atas penahahan Panahi. Aktris terbaik dalam festival film Cannes itu mengatakan dalam pidato sambutannya, Ahad, "Kesalahan dia adalah menjadi seorang seniman yang independen."
Baca Juga:
Panahi mengatakan dirinya tidak akan mengakhiri aksi mogok makan hingga dia memperoleh akses ke pengacaranya, menerima kunjungan keluarga, dan dibebaskan tanpa syarat sampai pengadilan mendengar penahanannya. Keluarga dan pengacarnya telah mengunjungi dirinya pekan lalu.
"Kami mengadakan pertemuan dengannya, Kamis. Secara umum kesehatannya baik, secara fisik nampak bagus," kata Saeedi.
Panahi membuat film potret kedidupan Iran, yang menampilkan isu-isu sosial menyangkut kondisi perempuan dalam negara konservatif Islam. Dia menjadi salah satu juri festival film Cannes 2010.
Dia memperoleh penghargaan festival Camera d'Or untuk film yang dibuat 1995 berjudul "White Balloon".
Tak kurang menteri senior pemerintah Prancis meminta agar Iran membebaskannya bulan ini.
Pemilihan umum Iran pada 1 juni tahun lalu menghasilkan kekacauan politik berbulan-bulan.
Kelompok oposisi pro-reformasi mengatakan proses pemilihan umum penuh kecurangan untuk memenangkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Namun tuduhan tersebut dibantah penguasa karena kerusuhan yang meledak itu didukung oleh Barat untuk mengacaukan Ulama.
Usai pemungutan suara, ribuan pendukung oposisi ditahan. Hampir semuanya sudah dibebaskan tetapi lebih dari 80 orang dipenjara hingga 15 tahun. Dua diantara telah dieksekusi.
REUTERS | CHOIRUL