Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pejabat Asing Disodori Pelacur sebagai Pelicin Kontrak

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Sydney - Anak perusahaan Bank Sentral Australia, Securency International, diduga menyediakan pelacur dan menyuap pejabat asing. Suap dilakukan agar Securency mendapatkan kontrak pencetakan uang di luar negeri dari pejabat asing itu.

Hal tersebut terungkap dari keterangan saksi Kepolisian Federal Australia di tengah penyelidikan mengenai dugaan korupsi di perusahaan pencetak uang kertas polimer.

Saksi tersebut mengatakan dalam sebuah investigasi suratkabar The Age dan acara ABC TV Four Corner bahwa seorang pria dibayar Securancy untuk mendapatkan kontrak dari pemerintah asing. Pria yang menjadi makelar tersebut mengatakan kepada sang saksi bahwa ia berniat menyuap seorang gubernur bank sentral dari salah satu negara Asia.

Saksi yang merupakan pekerja Securency tersebut juga memberikan buku hariannya kepada Kepolisian Federal Australia sebagai bukti. Dalam buku tersebut terungkap bahwa sang makelar mengatakan kepadanya pada 2007 jika sang gubernur akan sangat senang jika komisi (pembayarannya) ditingkatkan.

Mengenai permintaan untuk menyediakan pelacur, saksi tersebut mengatakan salah satu manajer senior Securency memintanya untuk menyewa pelacur asal Asia untuk seorang wakil gubernur sentral bank dari luar Australia yang akan berkunjung.

“Jika pejabat ini ada di kota, (saya diminta) menyediakan 'pengawal' dengan alis mata yang lentik serta berkedip... 'pengawal' khusus yang merupakan wanita Asia,” ujar saksi tersebut kepada Four Corners. “Ia menyarankan saya untuk menyediakan pelacur untuk salah satu pejabat bank sentral yang akan mengunjungi Melbourne.”

Saksi mata tersebut mengaku tidak mengabulkan permintaan tersebut. Namun, dia yakin pegawai lain telah membayar pelacur untuk melayani pejabat-pejabat bank sentral dari luar Australia tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi kasus tersebut, Bank Sentral Australia memperhatikan dengan sangat serius. Bank Sentral Australia juga mengutuk korupsi dalam bentuk apapun.

“Dengan proses penyelidikan dari Kepolisian Federal Australia yang masih berlanjut, tidak tepat bagi bank untuk berkomentar mengenai masalah yang terkait dalam penyelidikan.” ujar Bank Sentral Australia dalam pernyataannya. “Bukti-bukti tindakan yang melanggar hukum harus diajukan ke polisi.”

Pihak Securency sendiri belum memberikan keterangan mengenai kasus tersebut.

Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan Gubernur Bank Sentral Nigeria Lamido Sanusi mengatakan kepada Four Corners bahwa pemerintah Australia harus mengungkap aliran skandal suap tersebut.

SYDNEYMORNINGHERALD| NEWS.COM.AU| KODRAT 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.