Ledakan berasal dari sebuah mobil yang membawa bahan peledak di depan warung kopi di pasar tersebut. Saat itu banyak orang yang sedang menikmati ketenangan menjelang magrib.
Diperkirakan serangan dilakukan oleh militan Suni sebagai upaya untuk memprovokasi konflik sektarian. Ledakan ini terjadi di tengah-tengah situasi yang masih tegang di negara itu setelah pemilihan umum Maret, yang tidak menghasilkan kelompok mayoritas untuk memerintah.
Sebelumnya, masih dalam bulan ini juga, serangkaian ledakan di berbagai tempat di Irak menewaskan 100 orang lebih. Tanggal 14 Mei, dua serangan bom, menewaskan 25 orang sementara 120 orang menderita luka-luka.
Secara umum gelombang kekerasan di Irak sudah menurun dibanding tiga tahun lalu, namun beberapa serangan belakangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa para militan mulai kembali menyusun kekuatan.
BBC | ANGIOLA HARRY