Kapal perang Cheonan tenggelam di dekat perbatasan maritim yang dipersengketakan kedua Korea, 26 Maret lalu. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara. Korea Utara membantah terlibat dalam insiden itu.
Investigasi multinasional atas tenggelamnya Cheonan dipimpin oleh tim pakar dari Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Swedia. Tim investigasi mengatakan, "Bukti mengarah sangat kuat ke kesimpulan bahwa torpedo ditembakkan oleh kapal selam Korea Selatan.''
Laporan tersebut menyatakan bagian-bagian torpedo itu "pas sekali" dengan jenis torpedo yang diproduksi Korea Utara. Label yang ditemukan pada satu bagian bersesuaian dengan label pada torpedo Korea Utara yang ditemukan Korea Selatan tujuh tahun lalu.
Penyebab Cheonan tenggelam sebelumnya sempat diduga karena tumbukan tak sengaja dengan ranjau laut yang tak meledak sisa dari Perang Korea. Dugaan itu ditampik tim investigasi.
Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak berjanji akan mengambil "langkah keras" terhadap Korea Utara. Lee menyatakan kepada Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, "Kami akan menempuh tindakan tegas, dan responsif terhadap Utara. Kami harus memaksa Korea Utara mengakui kesalahannya dan kembali sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggungjawab."
BBC | YR