TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam edisi 2010 dari World Competitiveness Yearbook, yang dirilis pada hari Rabu oleh Institute for Management Development di Lausanne, Singapura dan Hong Kong menempati posisi pertama dan kedua sebagai negara paling kompetitif di dunia. Kedua negara itu melampaui Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. AS jatuh ke tempat ketiga setelah bertahan 16 tahun di posisi pertama.
The World Competitiveness Yearbook secara luas dianggap sebagai peringkat up-to-date yang paling komprehensif tentang bagaimana negara-negara industri dan berkembang mengelola pemerintah, bisnis, masyarakat dan infrastruktur mereka.
Untuk membuat daftar itu, Stephane Garelli, Direktur World Competitiveness Center IMD, dan timnya memamah lebih dari 320 kriteria yang berbeda - termasuk kinerja ekonomi, pemerintah dan efisiensi bisnis, infrastruktur, ekspor, dan tingkat korupsi - untuk menghitung kinerja dari 58 negara utama.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama tahun lalu, IMD telah menyimpulkan bahwa meskipun beberapa negara Asia sangat terpukul seperti daerah lainnya oleh krisis keuangan, mereka berhasil menarik diri dari resesi lebih cepat dari yang lain.
"Daya saing tidak hanya meningkatkan kinerja, tetapi juga tentang pengendalian kerusakan dan ketahanan terhadap kekuatan ke bawah," kata Garelli. "Singapura dan Hong Kong menderita selama resesi, namun menunjukkan kemampuan yang mencolok untuk pulih."
Sementara sebagian besar dunia Barat masih memulihkan diri dari kejatuhan ekonomi, Hong Kong dan Singapura "mendapatkan manfaat dari ekspansi yang kuat di kawasan Asia sekitarnya," tambah Garelli.
Data menunjukkan bahwa selama kuartal pertama tahun 2010, ekonomi Singapura tumbuh 13,1 persen dan Cina 11,9 persen, sementara Eropa terpincang dengan proyeksi pertumbuhan hanya 1 persen tahun ini.
"Gejolak di euro menunjukkan bahwa pasar khawatir tidak hanya tentang Yunani dan link lemah lainnya di zona euro," katanya. "Mereka juga mempertanyakan kemampuan Eropa untuk menggabungkan hutang, tindakan penghematan dan pertumbuhan ekonomi."
TIME | EZ