Gedung-gedung yang menjadi sasaran amukan para pengunjuk rasa antara lain, gedung-gedung bank, Bursa Efek Thailand, kompleks Central World. Mal terbesar kedua di Asia Tenggara yang dioperasikan Central Pattana PCL juga dibakar. Mal itu luluh dilalap api setelah sebelumnya dijarah. Media lokal mengutip gubernur Bangkok bahwa dia tak mau ambil risiko menerjunkan truk pemadam kebakaran karena takut diserang. Asap hitam dari gedung-gedung yang terbakar membubung ke angkasa saat matahari terbenam.
"Malam ini akan menjadi malam yang amat menakutkan," juru bicara pemerintah Panitan Wattanayagorn.
Karena kerusuhan itu Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memberlakukan jam malam di Bangkok. Disiarkan di televisi, disebutkan bahwa warga tidak diperbolehkan keluar rumah mereka dari pukul 8 malam kemarin hingga 6 pagi ini, kecuali mereka memiliki izin dari pihak berwewenang.
Pemerintah juga "mengontrol" siaran secara tidak langsung. "Pemerintah menayangkan perkembangan terakhir secara simultan di semua stasiun teve," kata Panitan.
Massa pendukung Kaos Merah kemarin juga menyerang stasiun teve pendukung pemerintah, Channel 3. Mobil di luar gedung dibakar. Kru televisi panik. Seorang presenter meminta bantuan polisi lewat situs mikroblog Twitter. "Kami di Channel 3 butuh bantuan dari tentara, polisi," tulis presenter Patcharasri Benjamasa
Reuters/Bangkok Post/AP/dwi arjanto