"Ini Hari-H," kata salah seorang tentara ketika ditanya apakah sekarang saatnya membersihkan zona bebas demonstrasi.
Para demonstran telah menguasai pusat kota Bangkok sejak pertengahan April. Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva, pembubaran Parlemen, dan menyelenggarakan pemilihan umum.
Wartawaan Associated Press menyaksikan sejumlah tentara menembakkan senjata otomatis dari atas jembatan ke arah perkemahan Rabu pagi. Beberapa menit kemudian, asap gelap mengepul ke udara dari sebuah gedung tak jauh dari perkemahan demonstran. Sekelompok militer menembak dengan posisi tiarap di atas trek dari trek yang bisa naik turun di atas perkemahan.
Seorang komandan tentara mengatakan sejumlah demonstran Kaus Merah berada di sekitar 200 meter dari barikade.
Sejumlah tentara memperluas blokade di sekitar tempat para demonstran berada, Rabu, seraya menggunakan pengeras suara meminta agar semua orang segera kembali ke rumah masing-masing. Asap mengepul nampak di atas langit kota, seperti di gedung pemerintah sementara nampak kobaran api membumbung di bagian lain kota Bangkok.
Sedikitnya 39 orang tewas dan lebih dari 300 orang cedera akibat bentrok selama seminggu ini di Bangkok antara demonstran dengan tentara.
Ratusan tentara dan polisi membawa membawa senapa serbu M-16 terlihat di jalan-jalan, tiga kendaraan personil lapis baja diparkir di depan hotel kelas atas Hotel Dusit Thani, di seberang jalan. Moncong senapan mesin mereka diarahkan ke barikade ban dan tongkat bambu, sementara pasukan bersenjata jongkok di belakang kendaraan.
Gerakan tentara, Rabu, setelah Abhisit menolak tawaran tanpa syarat demonstran untuk bernegosiasi, Selasa, dan bersikeras tidak akan bersedia mengadakan pembicaraan selama gerakan antipemerintah meninggalkan perkemahan di Rajprasong, kawasan elite di Bangkok.
AP | CHOIRUL