TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pertemuan tahunan dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di kantor Perdana Menteri di Putrajaya, Malaysia, hari ini (17/5). Dalam pertemuan empat mata yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, disepakati beberapa hal yang berkait dengan hubungan kedua negara.
Kesepakatan yang dicapai di antaranya untuk lebih mengoptimalkan fungsi komisi gabungan yang telah dibentuk Indonesia dan Malaysia untuk menyelesaikan pelbagai masalah yang muncul di antara kedua negara.
“Joint Commission yang telah dibentuk, disepakati akan mengambil tindakan untuk menyelesaikan isu-isu yang muncul antara Indonesia dan Malaysia,” kata Perdana Menteri Najib Razak dalam jumpa persnya.
Selain itu, disepakati juga penambahan guru-guru asal Indonesia di Malaysia untuk mengajar anak-anak warga negara Indonesia yang ada di Negeri Jiran tersebut, dan juga pertukaran pelatih militer antara tentara Indonesia dan Malaysia.
Sedangkan rencana penandatangan nota kesepahaman bersama terkait moratorium pengiriman pembantu rumah tangga asal Indonesia ke Malaysia ternyata tidak terlaksana. Sebagai gantinya ditandatangani Letter of Intent yang dilakukan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein.
Dalam Letter of Intent tersebut, disepakati rencana pemberian libur satu hari dalam seminggu bagi pembantu rumah dan paspor boleh dipegang pekerja. Sedangkan kesepakatan batas minimum gaji pekerja indonesia belum disepakati dalam letter of intent tersebut.
MASRUR (Kuala Lumpur)