Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Kaus Merah Akui Terima Dana dari Thaksin

image-gnews
Aksi pendukung Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra di Bangkok, Thailand. REUTERS/Kerek Wongsa
Aksi pendukung Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra di Bangkok, Thailand. REUTERS/Kerek Wongsa
Iklan
TEMPO Interaktif, Bangkok -Front Persatuan untuk Demokrasi melawan Kediktatoran (UDD) yang menggerakkan demonstrasi massa Kaus Merah mengakui telah menerima dukungan keuangan dari Perdana Menteri yang digulingkan, Thaksin Shinawatra. "Kami menerima dana dari Thaksin dan beberapa politikus, tapi saya tidak tahu berapa jumlah yang telah mereka sumbangkan," kata Jaran Dithapichai, wakil pemimpin kelompok Kaus Merah.

Jaran mengatakan, selain Thaksin, Khunying Sudarat Keyuraphan, mantan wakil pemimpin partai Thai Rak Thai yang telah dibubarkan, juga memberikan dukungan finansial. Uang sumbangan itu dipakai antara lain untuk menghidupi aksi unjuk rasa yang telah digelar sejak pertengahan Maret lalu.

Sebanyak 37 orang telah tewas, 291 orang terluka, termasuk 14 korban dalam kondisi kritis, sejak bentrok berdarah pecah Kamis pekan lalu. Sebagian besar pengunjuk rasa merupakan warga miskin di pedesaan kawasan utara Thailand yang merupakan pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra

Namun, Jaran mengatakan bukan hal yang salah telah menerima dana dari mantan perdana menteri yang kini hidup dalam pengasingan itu. "Apa yang keliru? Unjuk rasa ini memerlukan biaya dan kita perlu donor. Bahkan saya sendiri telah menghabiskan dana pribadi untuk unjuk rasa ini," katanya.

Pernyataan Jaran itu datang setelah Pusat Resolusi Situasi Darurat (CRES) mengumumkan pada Minggu lalu rencana membekukan transaksi keuangan dari 106 orang dan perusahaan. Para donatur ini diyakini telah menyediakan dana untuk kegiatan demonstrasi Kaus Merah.

Sumber CRES mengatakan larangan itu akan diperluas setidaknya untuk 10 orang dan lembaga lain, seperti BBD Development Co, BBD Co Properti dan SC Aset Corporation yan dituduh telah menggelontorkan dana untuk pengunjuk rasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Departemen Investigasi Khusus Tharit Pengdit telah bertemu Kolonel Sihanart Prayoonrat, sekretaris jenderal dari Kantor Anti-Pencucian Uang di Departemen Keuangan untuk menyelidiki sumber dan aliran dana yang mencurigakan itu. Mereka juga akan memberi pengarahan kepada lebih dari 80 lembaga keuangan, bank, perusahaan efek, perusahaan asuransi jiwa dan koperasi.

Eksekutif lembaga keuangan mana pun yang tak mematuhi perintah CRES bisa menghadapi tuntutan dua tahun penjara dan denda 40.000 baht. Hukuman itu akan dijatuhkan untuk setiap transaksi keuangan yang terbukti dialirkan ke kelompok Kaus Merah.

Bangkok Post | YR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.